Difteri adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh
bakteri Corynebacterium diphteriae. Bakteri tersebut menghasilkan
toksin yang nantinya dapat meluas ke seluruh tubuh. Toksin bakteri tersebut
dapat menyebabkan tejadinya kerusakan jaringan setempat dan menyebabkan
terjadinya suatu selaput yang dapat menyumbat jalan napas. Selain itu, toksin
tersebut juga dapat beredar di dalam aliran darah dan mengakibatkan berbagai
macam komplikasi lainnya seperti miokarditis (radang
pada salah satu lapisan jantung) serta kelainan darah seperti trombositopenia (penurunan jumlah trombosit).
Gejala dan tanda difteri di antaranya adalah demam
(suhu tubuh sekitar 38 derajat Celsius), munculnya selaput di tenggorokan yang
berwarna putih keabu-abuan dan mudah berdarah jika dilepaskan, serta sakit
ketika menelan. Gejala tersebut dapat disertai pembesaran kelenjar getah bening
leher dan pembengkakan jaringan lunak leher yang disebut bullneck.
Selain itu, dapat ditemukan anak mengalami sesak napas disertai dengan suara
mengorok.
Penyakit ini dapat
ditularkan melalui percikan cairan dari saluran pernapasan atau kontak langsung
dengan cairan yang keluar dari saluran pernapasan misalnya ketika seseorang
bersin atau batuk. Penularan lewat luka terbuka di kulit juga dapat terjadi,
namun lebih jarang ditemui
Pemberian imunisasi difteri
Imunisasi difteri diberikan melalui
cara disuntikan. Pemberian imunisasi ini disarankan sejak bayi. Imunisasi DTP
(Difteri, Tetanus, Pertusis) merupakan imunisasi yang diberikan pada bayi
sebanyak tiga kali yaitu pada usia 2, 3, dan 4 bulan. Selain itu, dilakukan
imunisasi ulangan berupa booster sebanyak 2 kali yaitu pada
usia 18 bulan dan 5 tahun.
Pemerintah juga
menyarankan pemberian imunisasi bagi anak Sekolah Dasar (SD) melalui program
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Anak sekolah dasar atau sederajat kelas 1
wajib mendapatkan satu kali imunisasi DT sedangkan anak sekolah dasar atau
sederajat kelas 2 dan 5 wajib mendapatkan imunisasi Td. Selanjutnya, imunisasi
ulangan dilakukan setiap 10 tahun, termasuk bagi orang dewasa.
Di mana saya bisa mendapatkan imunisasi
difteri?
Dalam rangka mencegah
penyebaran difteri lebih lanjut, pemerintah menyediakan imunisasi difteri
secara gratis untuk anak usia satu sampai 19 tahun mulai bulan Desember 2017 di
sekolah dan berbagai sarana kesehatan lainnya seperti Puskesmas dan Posyandu. Segera
lakukan imunisasi untuk mencegah anak Anda dari difteri.
Kenapa wajib imunisasi?
Anda mungkin masih ragu
untuk mendapatkan imunisasi difteri. Padahal, difteri adalah salah satu jenis
penyakit yang dapat dicegah dan dikendalikan. Caranya yaitu dengan mendapatkan
vaksin (imunisasi) difteri.
Selain meningkatkan
kekebalan tubuh anak terhadap difteri, imunisasi juga mampu mencegah penyebaran
penyakit ini lebih lanjut. Karena itu, penting bagi setiap anak untuk
mendapatkan imunisasi difteri.
Jangan khawatir, imunisasi ini sudah dinyatakan
aman bagi anak-anak dan orang dewasa. Efek samping sangat jarang terjadi, dan
biasanya bersifat ringan misalnya demam. Ini wajar karena tubuh akan bereaksi
terhadap vaksin yang diberikan.
Sesuai dengan program pemerintah tentang Imunisasi Difteri secara serentak baik untuk putaran I, II, maupun putaran ketiga, maka untuk pelaksanaan suntik Imunisasi Difteri Sekolah dapat bekerja sama dengan Puskesmas setempat untuk pelaksanaan Imunisasi tersebut.
Berikut contoh surat pemberitahuan dan permohonan izin kepada orangtua untuk penerimaan Imunisasi Difteri Putaran Kedua bagi peserta didik, dapat disesuaikan lagi jika diperlukan untuk putaran ketiga.
Berikut contoh surat pemberitahuan dan permohonan izin kepada orangtua untuk penerimaan Imunisasi Difteri Putaran Kedua bagi peserta didik, dapat disesuaikan lagi jika diperlukan untuk putaran ketiga.
Nomor
: 253/SMP SS
/Pemb./VII/2018 Tempat, tanggal surat
Lamp.
: -
Yth. Bapak/Ibu Orangtua Peserta Didik
Kelas 7, 8, dan 9
SMP Sribu Share
di tempat
Hal :
Pemberitahuan
Dengan hormat,
Sesuai dengan surat
pemberitahuan dari UPF Puskesmas XXX Nomor 000/00/UPF/VII/2018 tertanggal dd mm
yyyy tentang jadwal pelaksanaan program ORI
(Outbreak Response Immunization) Difteri putaran kedua secara serentak di
Posyandu dan Sekolah, SMP Sribu Share, bekerjasama dengan UPF XXX menyelenggarakan imunisasi Difteri putaran kedua bagi putra/putri Bapak/Ibu pada :
Hari,
Tanggal : Kamis, 2 Agustus 2018
Waktu : Pukul 08.30 s.d. 12.00 WIB
Tempat : SMP Sribu
Share,
Peserta Didik Masuk sekolah seperti biasa
pukul 07.00 WIB, setelah Imunisasi selesai Peserta Didik langsung pulang.
Selanjutnya kami sampaikan
beberapa hal berkaitan dengan pelaksanaan imunisasi, sebagai berikut :
1.
Siswa/Siswi sudah makan/sarapan sebelum imunisasi,
2.
Apabila pada saat pelaksanaan Putra/Putri Bapak/Ibu dalam keadaan sakit,
maka imunisasi ditunda dan akan diberikan setelah Putra/Putri Bapak/Ibu dalam
kondisi sehat.
3.
Apabila Putra/Putri Bapak/Ibu sudah menerima Imunisasi Difteri kedua,
maka tidak diperkenankan untuk menerima kembali di Sekolah.
4.
Untuk kepastian data jumlah Peserta Imunisasi, Mohon Bapak/Ibu mengisi
lembar persetujuan dan diserahkan kembali ke SMP Sribu Share, pada hari Rabu, 1 Agustus 2018 melalui Tata Usaha
/ Wali Kelas.
Demikian pemberitahuan
kami, atas perhatian dan kerjasama yang baik dari Bapak/ Ibu, kami sampaikan
terima kasih.
Hormat
kami,
Kepala
SMP Sribu Share
Nama
dan Gelar
=======================================================
LEMBAR
PERSETUJUAN
Yang bertanda tangan di bawah ini Orangtua dari
Peserta didik atas nama :
Nama :
__________________________________________________ Kelas : ___________
Dengan ini menyatakan SETUJU / TIDAK SETUJU *) anak kami tersebut di atas menerima
Imunisasi Difteri kedua di Sekolah,
karena : Sudah Menerima Imunisasi Difteri Kedua / Alasan Lainnya *)
_______________________________
Orangtua Peserta
Didik
KISAH CERITA AYAH SAYA SEMBUH BERKAT BANTUAN ABAH HJ MALIK IBRAHIM
BalasHapusAssalamualaikum saya atas nama Rany anak dari bapak Bambang saya ingin berbagi cerita masalah penyakit yang di derita ayah saya, ayah saya sudah 5 tahun menderita penyakit aneh yang tidak masuk akal, bahkan ayah saya tidak aktif kerja selama 5 tahun gara gara penyakit yang di deritanya, singkat cerita suatu hari waktu itu saya bermain di rmh temen saya dan kebetulan saya ada waktu itu di saat proses pengobatan ibu temen saya lewat HP , percaya nda percaya subahana lah di hari itu juga mama temen saya langsung berjalan yang dulu'nya cuma duduk di kursi rodah selama 3 tahun,singkat cerita semua orang yang waktu itu menyaksikan pengobatan bapak kyai hj Malik lewat ponsel, betul betul kaget karena mama temen saya langsung berjalan setelah di sampaikan kepada hj Malik untuk berjalan,subahanallah, dan saya juga memberanikan diri meminta no hp bapak kyai hj malik, dan sesampainya saya di rmh saya juga memberanikan diri untuk menghubungi kyai hj Malik dan menyampaikan penyakit yang di derita ayah saya, dan setelah saya melakukan apa yang di perintahkan sama BPK kyai hj Malik, 1 jam kemudian Alhamdulillah bapak saya juga langsung sembuh dari penyakitnya lewat doa bapak kyai hj Malik kepada Allah subahanallah wataala ,Alhamdulillah berkat bantuan bpk ustad kyai hj Malik sekarang ayah saya sudah sembuh dari penyakit yang di deritanya selama 5 tahun, bagi saudara/i yang mau di bantu penyembuhan masalah penyakit gaib non gaib anda bisa konsultasi langsung kepada bapak kyai hj Malik no hp WA beliau 0823-5240-6469 semoga lewat bantuan beliau anda bisa terbebas dari penyakit anda. Terima kasih